Perlukah kita menilai sepenuhnya pemerintahan Jokowi-JK dalam satu tahun?

Selasa (20/10/2015), merupakan satu tahun kepemerintahan Jokowi-JK, dimana sejak awal pemerintahan Jokowi-JK sudah mendobrak pada sektor infrastruktur yang dinilai masih rendah dimasa lalu dengan slogan (kerja dan kerja). Banyak yang menyikapi dengan positif dan negatif diera kepemimpinan Jokowi-JK, selama satu tahun ini.
Termasuk kalangan menengah keatas belum merasakan sepenuhnya dampak dari kepemimpinan Jokowi JK, sementara untuk kalangan menengah kebawah justru sebagain besar sudah merasakan dari berbagai bantuan yang diberikan era kemimpinan Jokowi JK.

Dengan perbaikan infrastruktur diharapkan dapat mendorong pertumbuhuan ekonomi dan pangan pada masa akan datang.

Yang begitu mencolok tindakan tegas untuk bandar narkoba yang  mendapatkan hukuman mati, pembakaran kapal asing yang mencuri ikan di laut Indonesia. Tak hanya itu, penerapan BPJS untuk masyarakat yang langsung bisa  dinikmati masyarakat.

Indonesia yang terkenal demo dalam menyampaikan sesuatu kembali terjadi, sejumlah mahasiswa menyambut satu tahun Jokowi-JK dengan aksi demo di Jl. Medan Merdeka Utara, Senin (19/10/2015), yang tak jauh dari depan Istana Merdeka dan berujung ricuh. Mahasiswa menilai kepemimpinan Jokowi-JK belum memberikan kesejahteraan masyarakat.

Di Yogyakarta, mahasiswa UGM melakukan unjuk rasa didepan Kebun Binatang  Gembira Loka, Senin (19/10/2015), mahasiswa meminta untuk membenahi masalah fundamental seperti melambungnya harga sembako, dan mahalnya harga bbm untuk sektor kesejahterahan rakyat.

Berikut grafik berdasarkan survey dari Litbang Kompas yang tayang pada KompasTV pagi ini.

Image Screenshot KompasTV via Smartphone Samsung

Kami simpulkan, untuk menilai suatu pemerintahan yang luas dan terdiri dari banyak suku rasanya tidak cukup jika kita menyimpulkan selama satu tahun pemerintahan belum maksimal. Pemerintahan yang kuat dan maju harus dibekali dengan konsep tertata rapi dan jelas.

Bukan hanya pemerintah saja yang harus bekerja keras untuk masa depan bangsa masyarakat juga harus terlibat.

Sumber KompasTV, Litbang Kompas